Mengenalkan Keberagaman Melalui Aplikasi Let’s Read

Spread the love

Aplikasi Let’s Read – Bagi yang sudah membaca postingan blog sebelumnya, pasti inget kalau saya juga menggunakan literasi digital sebagai alternatif buku cetak. Sumpah, ini tuh minim biaya sekali. Tapi tetap tidak menyimpang dari misi mengenalkan literasi kepada anak.

Aplikasi literasi digital yang saya gunakan adalah Let’s Read. Nggak sengaja nemu di storynya mbak @nikmahwriter. Akhirnya iseng download dan nggak ada penyesalan sama sekali. Penasaran nggak sama Let’s Read?

Wokeh, mari kita kenalan dulu dengan Let’s Read!

Let’s Read merupakan perpustakaan digital untuk anak. Karena dikhususkan bagi anak maka kontennya selayaknya buku-buku anak. Penuh warna dan ceritanya seru. Aplikasi Let’s Read bisa ini diunduh melalui Play Store, kalau App Store saya nggak tahu (nggak pake Apple soalnya!hah). Bisa juga dibaca di website letsreadasia.org.

Menurut Kemendikbud, ternyata aplikasi ini sudah ada sejak tahun 2017. Ya ampuun, kemana saja mamak ini yah, baru kenal di awal tahun 2021. Wkwkwk

Nah, seperti berbagai aplikasi lainnya Let’s Read juga menyediakan fitur download buku. Beneran deh, buku yang bagus-bagus itu boleh kita unduh tanpa berbayar. Ya, paling bayar kuota doang. Kemudahan ini menguntungkan pas kita kehabisan kuota. Tetap bisa dibaca tanpa batas atau limit waktu kayak yutub.

Kelebihan Let’s Read

Kalau membicarakan kelebihan Lets Read, banyaaak syekali!

#1 Memiliki banyak pilihan buku

Namanya perpustakaan, kita maunya tentu punya banyak pilihan buku. Tenang! Let’s Read Punya kok. Saya nggak tahu ada berapa banyak, tapi banyaak deh. Teteh tuh tipe anak yang suka baca buku berulang-ulang (emang begitulah anak-anak). Jadi banyak judul yang belum kami baca juga.

Cerita yang disediakan tidak hanya dari Indonesia saja. Tapi dari berbagai negara di seputaran Asia. Seru deh, kita bisa mengenal budaya luar negeri di sini. Teteh jadi punya gambaran bahwa ternyata dunia ini nggak cuma seluas tanah Depok dan Tabalong saja. Hihihi.

Konten buku yang disediakan itu sedap dipandang. Nggak kaleng-kaleng.  Bikin Teteh demen banget bolak-balik halamannya. Saya saja yang sudah berumur seneng lihat aplikasi ini. Hehehe.

#2 Kita bisa memfilter buku sesuai kebutuhan

Aplikasi ini memang dirancang untuk anak dengan berbagai tingkatan. Mulai dari anak yang baru sampai pada kemampuan pra membaca sampai mahir. Supaya nggak salah pilih, kita bisa memilih tingkatan buku yang diperlukan.

Let’s Read menyediakan 6 tingkatan. Yaitu, buku pertamaku, tingkat 1 sampai 5. Buku pertamaku ya isinya gambar-gambar saja. Cocok untuk toddler. Sampai di sini, udah seru kan aplikasi ini?

Filter lain yang kita bisa pilih adalah bahasa dan kategori cerita. Bahasa yang disediakan tidak bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Banyak bahasa daerah dan bahasa asing yang bisa kita pilih. Kalau mau mengenalkan bahasa asal kita, bisak banget. Atau mau baca tulisan Korea juga ada, lho!

Kategori cerita yang mau dipilih tuh kayak superhero, critical thinking, science, nature dan lain-lain cek sendiri ya! Kita tinggal klik mau yang mana, sesuaikan dengan kebutuhan. Gampang kan?

#3 Ada fitur download buku gratis

Tadi saya sudah cerita tentang download mendownload ini. Kalau kita mau mengunduh buku di aplikasi ini bisak banget. Tinggal pilih buku yang diinginkan dan klik tanda “anak panah” warna hitam atau putih. Klik pilihan “unduh” dan buku akan tersimpan di bagian “buku unduhan”.

Buku yang diunduh benar-benar gratis. Tanpa dipungut biaya sepeser pun. Tapi kuota anda BERKURANG sodara-sodara! Hahaha. Yaelaah, dapet amunisi otak gratis kok mengeluh pas disuruh bayar!Eh.

Klaim dari laman Perpustakaan Kemendikbud sih, kita juga boleh kok kalau mau mencetak buku dari Let’s Read Ya, ini sih sebenernya karena aplikasi ini tuh program kemanusiaan untuk meningkatkan literasi. Mangkanya dibuat semudah dan sebaik itu.

Fitur buku unduhan di aplikasi Let’s Read

#4 Stok buku yang selalu diup date

Meskipun aplikasi gratisan, tapi Let’s Read ini no play-play lho ngasih pelayanan. Soalnya buku-buku yang disediakan selalu ditambah. Sebagai pengguna layanan, seneeeng banget kalau lagi ada up date buku baru akutuh.

Bulan kemarin, Let’s Read baru saja nambah 15 stok buku. Teteh sampai minta berulang-ulang baca terus. Buku-buku dari Indonesia yang ada di Lets Read merupakan buku terbitan Litara Foundation. Buku terbitan Litara ini banyak mengulas tentang sosial budaya (dari beberapa yang ada di Let’s Read).

Let’s Read dan Keberagaman

Sebagai mantan orthopedagog (halaah), saya senang sekali dengan aplikasi ini. Karena banyak buku yang membahas tentang keberagaman individu. Tidak mudah lho menemukan buku yang memasukkan unsur keberagaman ini.

Kebanyakan buku yang saya temui keberagaman dibahas secara implisit.  Samar-samar gitu, lho!Nah, Let’s Read ini menyediakan buku tentang keberagaman individu dengan kebutuhan khusus (ABK). Nggak cuma satu atau dua buku. Tapi banyak (sudah masuk arti jamak lah pokoknya dalam bahasa Inggris, mah!).

Saya sebagai orang tua bisa lebih mudah memasukkan nilai toleransi, empati, dan tenggang rasa kepada Teteh. Misal ada cerita tentang anak yang tidak punya tangan dan kaki, nih. Saya bisa langsung tanya begini, “Eh, Teh…itu ada yang beda nggak sih?”. Lanjut dengan pertanyaan kompleks “Kira-kira kenapa ya?”. “Trus, kita harus gimana kalo ketemu?”

Salah satu cerita tentang keberagaman pada aplikasi Let’s Read

Waktu di play group Teteh pernah punya temen dengan gangguan konsentrasi dan emosi. Teteh suka cerita kalau si A suka nggak mau ikut latihan, demen lari-lari pas bu guru bicara, dkk. Saya yang guru ABK dan mamaknya Teteh suka kagok juga ngasih penjelasan.

Nah, aplikasi ini membantu kita memvisualisasi penjelasan untuk anak. Mereka jadi punya gambaran, nggak ngebayangin aja gitu. Pas memasukkan nilai moral tentang keberagaman jadinya nggak sriwing-sriwing kayak angin mamiri. Hihihi.

Sepengalaman saya selama mengajar di sekolah inklusi, gap terhadap perbedaan individu bagi ABK itu banyak. Bahkan kesenjangannya ruaar biyasak, lho!

Yah, walau pun sebenernya itu wajar terjadi. Karena anak-anak atau bahkan orang dewasa tidak punya bekal yang cukup tentang perbedaan. Inget nggak sih, dulu jaman kecil kalau lihat orang yang bedaa dikit aja lirik-lirikan, nggak mau nemenin.

Hal-hal kayak begitu yang sayangnya masih terjadi sekarang. Melihat orang yang ‘beda’ dikit sudah seperti ketemu alien. Ya, masa semua orang mesti seragam kayak baju. Kan nggak elok juga.

(sesi menuangkan uneg-uneg)

Selain cerita tentang ABK, banyak juga yang membahas perbedaan budaya daerah. Berkat buku ini saya jadi tahu nama-nama masakan dan adat pernikahan suku Padang. Gajeboh, sala lauak, lapek koci, anak daro ketek, itu beberapa kosakata baru yang saya peroleh dari read aloud menggunakan aplikasi Let’s Read

Begitulah cerita tentang aplikasi yang membantu saya dan suamik ketika Teteh bosen sama buku-bukunya. Ayah bunda beneran perlu banget download deh. Nggak rugi! Dimana lagi bisa dapet buku berkualitas dengan pesan moral yang bermakna yang gratisan. Tanpa ongkir pulak kan! Hahaha.

Kalo kalian punya referensi aplikasi lain, plis komen di bawah ya!

With luv,

Nurul