Test Imunitas Redoxon, Membantu Cek Kesehatan Keluarga

Spread the love

Beberapa waktu lalu kami sekeluarga terserang flu bergantian. Bermula dari si Bapak yang flu berat karena kerjaan banyak, kondisi kurang fit, dan cuaca yang adem-adem gimana gitu. Setelah suami, saya yang dapat giliran. Apalagi kalau bukan karena kami tidur sekamar dan mungkin memang imunnya sedang down. Adek menjadi orang ketiga yang kena flu di rumah. Terakhir, Teteh pun akhirnya tumbang juga. Padahal dia yang biasanya selalu fit di saat yang lain sakit.

Dan ternyata setelah ketemu beberapa kolega, mereka pun punya pengalaman yang sama akhir-akhir ini. Sekeluarga pingpongan flu dan batuk. Kalau kesimpulan kita “emang lagi musim”. Kalau musim duren mah enak ya? Lha ini musim sakit, bikin makan duren jadi nggak berselera. Wkwkwk.

Yang membuat saya cukup khawatir pada serangan flu serumah kali ini adalah karena hampir bersamaan dengan adanya berita cacar monyet dan varian baru Covid. Pasca new normal memang membuat seluruh warga dunia happy. Tapi, nggak bisa dipungkiri kekhawatiran dan ketakutan itu pasti ada. Manusiawi lah, karena dua tahunan terkepung virus.

Daya tahan tubuh menjadi hal yang wajib kita perhatikan di saat lagi musim sakit begini. Karena seperti kita ketahui, lengah sedikit imunitas tubuh bisa menjadi celah virus atau bakteri masuk. Akhirnya, saya dan suami mulai concern untuk meningkatkan imun. Pokoknya ikhtiar untuk menjaga kesehatan selalu menjadi prioritas. Karena kalau semua sakit tuh nggak enak.

Beberapa hal yang akhirnya saya dan keluarga lakukan untuk menjaga daya tahan tubuh, antara lain :

Menjaga kebersihan diri

Kebersihan diri menjadi yang pertama kami perhatikan. Ya, kita tahu dong bahwa tubuh yang nggak bersih itu rentan sekali menjadi sarang penyakit. Virus dan bakteri cepat sekali menempel dan masuk ke tubuh.

Adek dan Teteh sedang berada di fase senang sekali mengeksplorasi lingkungan sekitar. Ya main tanah, memegang hewan atau apapun yang baru pertama kali mereka lihat. Oleh karena itu, selain rutinitas mandi dua kali sehari, cuci tangan adalah hal yang selalu kami wanti-wanti kepada mereka.

Yang nggak kalah penting untuk diingat adalah tetap menggunakan masker di tempat umum ya, Gaes! Menurut saya pakai masker tetap wajib meskipun sedikit demi sedikit sudah mulai boleh dikurangi. Untungnya, kalau masalah pakai masker anak-anak selalu refleks untuk menggunakannya saat akan bepergian kemana saja.

Olahraga

Saya bukan orang yang hobi berolahraga. Tapi, belakangan ini saya menjadwalkan diri untuk mengikuti kelas Zumba dan workout serta senam mandiri di rumah. Tentu saja karena melihat usia yang kian bertambah. Tentu saja pandemi juga mendorong keinginan untuk membugarkan diri.

Suami pun begitu, sekarang setiap pagi selalu olahraga sebelum ngantor. Katanya kalau habis olahraga tuh jadi merasa paling sehat. Hahaha.

Makan makanan sehat

Ikhtiar yang tidak kalah penting untuk menjaga kesehatan tubuh, yaitu mengonsumsi makanan sehat. Kalau kata orang, “makan sehat, tubuh menjadi kuat”(eh, ada nggak sih petuah begitu?)

Saya sebagai pejuang gizi di rumah, berusaha untuk menyediakan aneka makanan dan cemilan sehat untuk keluarga. Sedikit demi sedikit mulai mengurangi konsumsi gula pabrikan, minyak-minyakan, dan snack pabrikan.

Awalnya susah ya, Bun! Apalagi untuk anak-anak yang dulu setiap belanja bulanan pasti beli snack sekardus. Namun, akhirnya bisa juga karena dibiasakan dan memang dipaksa untuk meniadakannya di rumah. Seneng deh, sekarang mereka suka ngemil jagung, ubi, singkong, dan lalap timun!

Mengonsumsi suplemen kesehatan

Rasanya makan makanan bergizi saja kok kurang ya di jaman sekarang. Bisa dibilang manusia di abad ini mulai lemah daya tahan tubuhnya. Karena digempur makanan delicioso yang sebetulnya tidak menyehatkan. Ditambah dengan polusi yang makin ke sini makin aduhai. Makin makin makin sulit lah untuk mempertahankan kekebalan tubuh ini.

Makanya nggak salah kalau kita mengupayakan berbagai hal untuk menjaga daya tahan tubuh tersebut. Selain makan makanan bergizi, kita bisa juga mengonsumsi suplemen kesehatan tubuh. Salah satu suplemen yang dianjurkan untuk meningkatkan imunitas yaitu vitamin C. Vitamin C ini dapat mendorong pembentukan sel darah putih. Which is dapat membantu melindungi tubuh dari infeksi, lho!

Varian Redoxon dewasa (tangkapan layar web Redoxon)

Salah satu suplemen kesehatan terpercaya yang mengandung vitamin C adalah Redoxon. Produk ini sudah malang melintang di dunia kesehatan dan terbukti kualitasnya. Ada tiga jenis vitamin C untuk dewasa, yaitu Redoxon Vitamin C, Redoxon Triple Action, dan Redoxon Fortimun. Sedangkan Redoxon Kids, merupakan varian untuk anak. Rasa jeruknya membuat anak-anak tidak kabur duluan. Tinggal kunyah atau diemut seperti permen pula. Minum vitamin jadi menyenangkan!

Skrining daya tahan tubuh dengan test imunitas

Salah satu hal yang patut disyukuri pasca pandemi adalah semakin banyak orang yang aware dengan kesehatan. Kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan juga memprakarsai banyak pihak untuk membuat perangkat skrining tes kesehatan yang bisa dilakukan di rumah. Perkembangan ini tentu menguntungkan kita yang selalu ini menjaga imunitas keluarga.

Salah satu pihak yang mengembangkan test imunitas adalah Redoxon. Sebelumnya saya sudah bahas produknya kan? Nah, sekarang saya mau cerita sedikit tentang test imunitas Redoxon.

Test imunitas Redoxon ini bisa dilakukan secara mandiri di rumah. Caranya mudah sekali, yang penting punya kuota internet. Jaman sekarang mah, pasti punya kan ya? Kalau nggak punya tinggal numpang wifi di taman kota. Hihihi.

Untuk melakukan tes mandiri, kalian bisa searching website resmi Redoxon. Selanjutnya, pilih jawaban yang sesuai dengan kondisi yang selama ini kalian dirasakan. Ada 7 (tujuh) pertanyaan yang harus diisi. Jangan sampai terlewat satu pun.

Kalau semua jawaban sudah terpilih, isi biodata diri dengan lengkap untuk mendapatkan hasil dari test imunitasnya. Gampang kan? Ssst, kalian bisa langsung dapat voucher kalau sudah submit data diri, lho!

Begitulah sekelumit tips yang selama ini saya dan keluarga lakukan agar tetap fit pasca pandemi. Maunya sih, pandemi atau tidak kita semua tetap sehat. Bukan begitu?