7 Ide Camilan Sehat untuk Anak, Minim Bahan Ultra Proses

Spread the love

Belakangan ini saya rajin mengikuti postingan dr. Tan Shot Yen. Beliau adalah ahli gizi terkemuka di Indonesia. Dan tentu saja popular di kalangan ibu muda seperti saya (ngarep muda teroos!) karena beliau sering  membahas tentang MPASI. Betapa drama MPASI itu the next levelnya payudara bengkak dan ASI seret.

Tak hanya membahas MPASI, dr. Tan Shot Yen juga kerap membagikan info tentang makanan sehat. Saya tahu ini itu, sedikit banyak dari ngepoin akun beliau. Dan akhirnya Ultra Processed Foods (UPF) atau makanan ultra proses seperti menjadi momok untuk saya. “Jadi, ternyata yang gue makan itu racun!” Macam itulah pikiran saya setelah searching sana-sini.

Mengenal Makanan Ultra Proses

Buk-Ibuk tahukah makanan ultra proses itu apa?

Menurut Klikdokter.com, makanan ultra proses adalah makanan yang sudah sedikit atau tidak berbentuk bahan pangan secara utuh, mengalami penambahan pengawet, mengandung zat adiksi, dan proses pembuatannya menggunakan mesin. Ciri lainnya antara lain tinggi gula, garam, dan lemak, tak lupa pula mengandung perisa, pengemulsi, penstabil dan pewarna buatan.

Makanan kemasan yang biasa kita konsumsi sehari-hari itulah. Snack, minuman bersoda, bumbu dapur, dan segala macam yang biasanya ada di daftar bulanan kita (ini mah aku gue aja kali). Makanan-makanan ini jujur adiksi untuk saya. Karena enak, mudah di dapat dan praktis untuk ibu-ibu beranak dua.

Namun, sejak suka ngepoin dr. Tan saya berusaha mengurangi konsumsi makanan ultra proses ini. Walaupun ups and downs, tapi tetap berusaha sedikit demi sedikit. Memperbaiki bad habit memang tidak effortless, kan? Terlebih untuk anak-anak yang sudah mulai dikit-dikit minta ke warung. Warbiyasak tantangannya.

Dari situ saya mulai mencari-cari menu yang lumayan minim bahan ultra proses. Camilan sehat untuk anak gitu maunya. Karena minim ultra proses, otomatis dibuat manual dengan kedua tangan saya. Yang seringnya lelah, letih, encok, berujung mager. Supaya tidak memberatkan, maka saya mencari menu yang mudah dan cepat.

Yuk, dicek menunya apa saja! Siapa tahu bisa direcook.

Camilan Sehat untuk Anak Minim Ultra Proses

#1 Rebusan/Kukusan/Bakaran

Buk-Ibuk pasti setuju kalau ini adalah camilan sehat untuk anak yang mudah disajikan. Tentu saja karena kita tinggal cemplung, tunggu sampai matang dan dimakan, deh! Biasanya saya menyediakan jagung dan kacang rebus. Sesekali juga suka mengukus ubi dan singkong. Nah, untuk kentang biasanya dipanggang (tapi masih pakai margarin kalau ini) jadi jarang dibikin.

Ilustrasi rebus-rebusan

Camilan ini sangat mempermudah saya menyediakan makanan sehat untuk anak. Tetapi sekaligus menyulitkan saya merayu anak-anak untuk mau mengonsumsinya. Memang awalnya mereka menolak. Berhubung dicekoki terus menerus, akhirnya pada doyan. Apalagi kalau ada kacang rebus dan ubi cilembu bakar. Kita bisa rebutan!

#2 Buah Segar

Buah segar adalah camilan sehat  yang paling mudah diterima anak saya. Mereka sudah mengenalnya sejak MPASI kan, jadi ya tinggal hap-hap saja. Favorit mereka buah semangka dan mangga. Tetapi, butuh usaha untuk membiasakan mereka makan pisang dan pepaya.

Ilustrasi buah segar

#3 Bubur Kacang Hijau Beras Merah

Nah, kalau ini camilan favorit anak kedua saya. Bubur kacang hijau beras merah. Padahal awalnya benar-benar ditolak, lho!

Kenapa pakai beras merah? Supaya anak-anak kenyang! Hahaha. Ini resep dari Mbah saya dulu sebenarnya. Setelah usaha nyekokin anak-anak, ternyata resep Mbah ini masuk list camilan sehat untuk anak saya. Jadi kalau pas bikin ini seperti deja vu masa kecil. Dan ini dia resepnya!

Resep Bubur Kacang Hijau Beras Merah

Bahan :

  • ¼ kg kacang hijau yang sudah direndam minimal 1 jam
  • 1 cup beras merah
  • Gula merah (saya biasanya pakai gula aren) sesuai selera
  • Santan sesuai selera (saya biasanya pakai santan asli)
  • 1 lembar daun pandan
  • 1 ruas jahe geprek atau iris
  • Sedikit garam

Cara membuat :

  1. Rebus kacang hijau, beras merah, jahe, dan daun pandan selama kurleb 20 menit. Matikan api dan diamkan sekitar 10 menit (supaya tidak perlu masak terlalu lama)
  2. Rebus kembali kacang hijau, tambahkan gula merah dan garam. Tunggu sampai gula merah hancur, matikan api.
  3. Buat kuah santan. Masak santan, sedikit garam, dan daun pandan. Aduk perlahan sampai santan mendidih. Matikan api.
  4. Sajikan kacang hijau beras merah dengan kuah santan.

#4 Pindang Puyuh

Sesungguhnya saya sering beli untuk menu yang satu ini, soalnya susah mencari telur puyuh mentah. Tapi, bukan berarti saya tidak pernah bikin ya! Ini dia resep camilan sehat untuk anak yang perlu Buk-Ibuk coba. (Udah kayak expert gayanya ya! Padahal mah, masak juga karena kewajiban, hihihi)

Resep Pindang Puyuh

Bahan :

20 butir telur puyuh rebus dan kupas

Bumbu :

  • Gula merah secukupnya (agak banyak sih ini supaya warnanya bagus)
  • 3 siung bawang merah
  • 2 siung bawang putih
  • 1 butir kemiri
  • 2 lembar daun salam
  • 1 ruas lengkuas
  • Garam secukupnya
  • Kecap manis jika suka
  • Air

Cara membuat :

  1. Haluskan bumbu (bawang merah, bawang putih, kemiri, dan garam)
  2. Rebus telur, bumbu halus, gula, kecap, daun salam, dan lengkuas sampai air menyusut.
  3. Ingat untuk sesekali mengaduknya ya!
  4. Pindang telur siap dinikmati

#5 Singkong Thailand

Jujur, anak-anak masih belum terlalu suka dengan singkong Thailand. Tapi, mamaknya yang demen. Hihihi. Kalau membuat singkong Thailand usahakan menggunakan singkong yang empuk supaya maksimal rasanya.

Resep Singkong Thailand

Bahan :

  • 1 kg singkong, potong dadu
  • Air secukupnya (pastikan ketika memasak, seluruh singkong terendam air)
  • Gula merah sesuai selera ( saya pakai gula aren)
  • Santan kental secukupnya
  • Sejumput garam
  • 1 lembar daun pandan

Cara membuat :

  1. Rebus singkong, gula merah, air, pandan dan sejumput garam.
  2. Note : Pastikan singkong terendam air dan gunakan api kecil saja. Aduk sesekali dan tunggu sampai air rebusan mengental. Sisihkan.Buat kuah santan. Masukkan santan, garam, dan daun pandan. Rebus hingga santan mendidih.
  3. Sajikan singkong dengan kuah santan.

#6 Es Mambo Buah dan Kacang Hijau

Saya pastikan Buk-Ibuk tidak perlu recook lagi, kan? Karena pasti sudah sering bikin. Ini mah menu empil surimpil yang digandrungi anak-anak. Mudah dibuat dan yang penting SEHAT. Kalau saya, notenya adalah tidak menggunakan gula refinasi dan santan instan supaya minim bahan ultra proses.

Ilustrasi es mambo

Di rumah saya, yang sering dibuat es mambo itu buah mangga karena sudah manis tanpa tambahan gula. Untuk meminimalisir penggunaan santan instan, saya tidak pernah lagi membelinya. Diganti dengan membeli kelapa parut setiap minggu. Pisah per porsi penggunaan dan simpan di frezzer. Ketika mau dipakai tinggal keluarkan dari frezzer dan beri air untuk mempermudah pencairan kelapa parut.

#7 Siomay Ayam Tahu

Dapat resep ini dari aplikasi Yummy dan saya buat dengan modifikasi. Masih menggunakan tepung sih, tapi saya pakai tepung tapioka. Camilan anak yang sehat ini memang tidak pure tanpa bahan ultra proses, tapi minim saja. Hihihi. Cekidot resepnya ya!

Ilustrasi Siomay

Resep Siomay Ayam Tahu

Bahan :

  • ½ kg ayam fillet, potong dadu
  • 20 tahu kulit atau tahu putih
  • Kulit ayam secukupnya (ini beneran saya feeling aja)
  • 1 butir telur ayam
  • 3 sendok makan tepung tapioka
  • 2 buah tahu putih, potong dadu
  • Wortel parut secukupnya
  • 4 siung bawang putih
  • Garam secukupnya
  • 1 sdm minyak wijen

Cara membuat :

  1. Campurkan ayam, kulit ayam, telur, tepung tapioka, bawang putih, dan minyak wijen menggunakan food prosesor atau pakai blender juga bisa, kok. Jika memakai blender, tambahkan es batu untuk mempermudah pencampuran.
  2. Setelah semua tercampur, tambahkan garam dan minyak wijen. Kemudian aduk sebentar.
  3. Potong tahu kulit atau putih menjadi dua bagian. Belah bagian tengahnya dan masukkan adonan siomay.
  4. Tambahkan parutan wortel
  5. Panaskan kukusan, olesi minyak terlebih dahulu.
  6. Kukus hingga matang.

Selamat mencoba menu-menu ini Buk-Ibuk. Semoga ada yang bisa direcook dan bermanfaat untuk keluarga di rumah. Pssttt, kalau ada yang tanya “anak-anak sudah tidak makan sncak kemasan ya?”. Jawabannya MASIH, Buk! Hihihi.