Cerita Teteh Baking Class di Namu Bakery Tanjung
Belum lama ini (meskipun sudah lebih dari satu bulan, hah!) Teteh ikut Baking Class for Kids di Namu Bakery Tanjung. Awalnya memang aku yang excited banget waktu tahu ada acara seperti ini di Tanjung. Yaaampun, nemu aktivitas untuk anak yang diolah dengan kreatif di kota ini berasa dapat sebongkah berlian di dalam tumpukan jerami, lho!
Beberapa hari setelah open registration aku langsung booking, dong! Soalnya takut kehabisan slot, karena jumlah peserta tiap sesi dibatasi. Dan kali ini hanya dibuka untuk dua sesi. Mamak harus gercep.
Kalian penasaran gimana keseruan Teteh ikut baking class di Namu Bakery Tanjung? Baca tulisan ini sampai selesai ya, Bestie!
Tentang Namu Bakery Tanjung
Namu Bakery and Patisserie merupakan toko roti dan kue yang sudah cukup lama ada di Tanjung. Tapi, outletnya memang belum lama dibuka. Konon katanya horang-horang mereka buka di garasi rumah gitu.
Letaknya sendiri ada di sebelah Ayam Goreng Bu Mega. Jika kalian pernah ke Warung Makan Santai, Namu ini berada di seberang jalannya (meskipun nggak seberangan banget sih, hahaha). Pokoknya deket sama tempat-tempat makan terkemuka di Tanjung, deh. Kalo bingung, silahkan googling.
Konsep outletnya mirip Tours les Jours, kita bisa pilih kue atau roti yang tersedia di rak. Makanan yang kita pilih bisa dibawa pulang bisa dimakan di tempat atau di bawa pulang. Selain aneka kue, roti dan camilan ada beberapa varian minuman yang bisa kita pesan untuk dinikmati sambil nongki di sana.
Tempat ini cukup hits bagi sebagian para pendatang dan warga Tanjung khususnya. Karena tempatnya yang asyik untuk nongkrong, jenis kuenya beragam, serta rasanya yang otentik karena terbuat dari bahan premium. Jarang-jarang ketemu bakery macam begini di seputaran kota Tanjung.
Biaya dan Fasilitas Baking Class di Namu Bakery Tanjung
Pasti penasaran kan, kalo acara seperti ini ada di Tanjung kira-kira berapa biaya yang kita keluarkan? Wajar ya, emak-emak yang beda seribu aja diperjuangkan (kek gue) pasti nanyain anggaran dulu. Setelah anggaran kepegang, cek ricek lagi fasilitas apa saja yang diperoleh.
Baking Class for Kids ini dibanderol 160k ya, Bestie. Fasilitasnya sertifikat, cupcake 2 buah, minum (air mineral, entertaining dari MC dan badut. Kegiatannya dimulai dari pukul 11.00 WITA sampai kurleb pukul 13.00 WITA.tet
Mahal nggak menurut kalian?
Rangkaian Acara Baking Class for Kids di Namu Bakery Tanjung
Kegiatan baking class dimulai dengan opening oleh MC, perkenalan setiap peserta. Kalo nggak salah jumlah semua pesertanya ada 15, jadi sesi kenalannya bentar aja kok. Selanjutnya langsung ke puncak acara, yaitu bikin kue bersama head chef Namu Bakery Tanjung.
Ketika proses bikin kue, alurnya rapi tuh dan safety. I like it. Mirip prosedur ketika fun cooking di TK atau SD level bawah. Awalnya head chef menjelaskan nama bahan dan cara pembuatan. Peserta lalu diminta untuk mengingat bahan yang disebut dengan gembira (karena yang berhasil mengingat dapet cuan). Setelah itu, mereka yang bersedia diperkenankan untuk memasukkan bahan-bahan ke dalam mixer.
Ketika sudah selesai, ada entertain dari badut sebentar. Kemudian kakak-kakak yang bertugas menyiapkan bahan untuk menghias cup cake yang sudah jadi. Ketika kegiatan ini, setiap anak dapat bagian alat dan bahannya. Karena hasilnya nanti akan memang akan dibawa pulang. Setelah selesai bebikinan, datanglah si badut, hiburan sebentar dan selesai deh. Cepet banget atau nggak kerasa ya?
Pendapatku Tentang Baking Class for Kids Namu Bakery Tanjung
Kalau menurutku, harganya memang lumayan pricey. Tapi balik lagi ke individu masing-masing ini mah. Dan pengalaman seperti apa yang pengen kalian berikan untuk anak-anak. Cek ide stimulasi pengalaman motorik halus anak disini aja.
Aku ngebet ngikutin Teteh di kegiatan semacam ini, memang bertujuan untuk memberikan pengalaman yang berbeda untuknya. Jadi, meskipun pricey tetep kujabanin. Kapan lagi bisa ketemu chef dengan kostum lengkapnya kan? Kapan lagi bisa ketemu mixer besar yang biasanya hanya kita pantengin di Youtube? Belum lagi kesempatan untuk mengemukakan pendapat di depan umum yang jarang diperoleh Teteh.
Dibalik semua ke-pricey-an itu, aku puas dengan rangkaian acaranya yang tidak hanya meng-entertain tapi juga mengedukasi. Aku suka kreatifitas Namu Bakery Tanjung dalam menjual roti, yang tidak hanya ‘menjual’ saja. Marketing jualan teteup jalan juga pas acara, lho! Untung aku nggak tergoda untuk belanja. Nggak tergoda atau nggak punya stok duit? Wkwkwkw.
So far, kegiatan ini seru dan layak dikembangkan. Sedikit saran, mungkin dengan harga segitu paling tidak yang menunggu juga dapat snack. Minimal satu roti paling murah disana juga tidak apa-apa. 🙂